خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
Artinya: ““Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad)
Klikbmi, Tangerang – Buku Skim Pembiayaan Mikro Tata Sanitasi & Mikro Tata Air (MTS & MTA ) merupakan buku kedua yang merupakan rangkaian dari buku bertema Peradaban Baru Koperasi Indonesia yang ditulis oleh Kamaruddin Batubara. Kamaruddin Batubara, Ketua Pengurus dan Presiden Direktur Koperasi BMI ingin berbagi praktik dan memperkuat literasi praktik koperasi yang mampu memberikan manfaat pada anggota dan masyarakat. Buku ini menjadi penting di saat para pegiat koperasi di Indonesia sedang mencari model pembiayaan yang dibutuhkan oleh anggota atau masyarakat dan tetap memberikan keuntungan bagi koperasi. Buku ini sangat tepat menjadi literasi menarik baik bagi akademisi apalagi bagi praktisi koperasi, baik yang ada di lingkup koperasi maupun pemerintahan.
Baca juga : BMI Bawa Tema Koperasi Milik Bersama DI RAT Tahun Buku 2020. https://klikbmi.com/bmi-bawa-tema-koperasi-milik-bersama-di-rat-tahun-buku-2020/
Peluncuran buku ini akan dilaksanakan bersamaan dengan acara RAT Tahun Buku 2020 yang akan digelar Kamis, 21 Januari 2021 yang dilaksankan dengan rapat langsung pada 9 zona untuk menjaga protokol kesehatan dan dibarengkan dengan teknologi zoom meeting serta disiarkan langsung melalui kanal youtube Klik BMI News. Buku ini akan diluncurkan oleh Menteri Koperasi & UKM, Teten Masduki dan juga oleh Bupati Tangerang, A Zaki Iskandar. Buku ini adalah buku keempat Kamaruddin Batubara disamping buku Model BMI Syariah, Sejarah Kopi Rindoe Benteng yang ditulis bersama Dr Hamdani, akademisi dari Universtitas Muhamadiyah Tangerang (UMT) yang juga seorang pengusaha dan buku Pembiayaan Mikro Tata Air Dan Sanitasi yang ditulis bersama dengan tokoh koperasi dan pemilik Majalah Peluang, Irsyad Mukhtar.

(Foto : Klikbmi)
Baca juga : BMI Akan Launching Logo Baru Di RAT Tahun Buku 2020. https://klikbmi.com/bmi-akan-launching-logo-baru-di-rat-tahun-buku-2020/
Buku seri satu Peradaban Baru Koperasi Indonesia berjudul MODEL BMI SYARIAH (Buku Panduan, Simpan, Pinjam dan Pembiayaan) diterbitkan dan didistribusikan oleh Gramedia. Buku Model BMI Syariah mendapat sambutan luar biasa dari pembaca dengan menjadi salah satu buku best seller di Gramedia. Ditemui di kantor pusat Koperasi BMI, Kamaruddin menjelaskan bahwa buku ini bukan hanya teroritis semata. “Buku serial Peradaban Baru Koperasi Indonesia, bukan buku yang saya susun dengan berderet teori, buku ini adalah praktika nyata yang telah diterapkan di Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) dan Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia (Kopmen BMI). Saya ingin berbagi pengalaman tentang praktika berkoperasi di Koperasi BMI dan juga agar semakin banyak literasi koperasi” ujarnya membuka pernyataan.
Baca juga : Perpaduan Koperasi Dengan Model Grameen Bank Melahirkan Model BMI Syariah Dalam Mewujudkan Koperasi Syariah Untuk Pemerataan Ekonomi.https://klikbmi.com/perpaduan-koperasi-dengan-model-grameen-bank-melahirkan-model-bmi-syariah-dalam-wujud-koperasi-syariah-untuk-pemerataan-ekonomi/
“Peradaban baru koperasi Indonesia adalah peradaban baru koperasi yang Indonesia. Peradaban baru koperasi Indonesia adalah cita-cita luhur yang ingin diciptakan dengan berdirinya koperasi di Indonesia beserta cara pandang, manajemen, kebiasaan serta budaya berkoperasi dalam arti luas. Hari ini, koperasi Indonesia dipahami sebagai alat untuk mencapai kesejahteraan bagi anggota dan masyarakat. Namun cara pandang, manajemen, kebiasaan dan budaya berkoperasi dalam arti luas perlu diperbarui agar tujuan berkoperasi yang adi luhung bisa dicapai” ujarnya pria humoris dan tegas ini melanjutkan.
Baca juga : Resensi Buku Model BMI Syariah. https://klikbmi.com/?s=resensi+buku+model
“Tanpa peradaban baru, koperasi Indonesia akan jalan di tempat. Pertama, koperasi itu besar. Cara pandang pegiat koperasi dan masyarakat terhadap koperasi masih perlu diluruskan. Koperasi dianggap sebagai entitas bisnis kecil dan remeh temeh. Koperasi dianggap sebagai pekerjaan sampingan dan menutup kemungkinan menjadi perusahaan besar. Beberapa cara pandang seperti inilah yang harus diluruskan. Kedua, Koperasi harus dikelola professional. Manajemen koperasi identik dengan manajemen apa adanya. Bahkan manajemen amburadul. Jika kita baca literatur koperasi, yang terlihat bukan manajemen professional tetapi manajemen penuh kendala yang siap diatasi. Peradaban baru koperasi Indonesia mengusung konsep manajemen profesional” tambah lulusan terbaik program pascasarjana UIKA Bogor ini.
Baca juga : Resensi Buku Sejarah Kopi Rindoe Benteng. https://klikbmi.com/?s=resensi+buku+sejarah+kopi
“Ketiga, koperasi wajib mandiri, berkaraktek dan bermartabat. Kemandirian koperasi itu mutlak, koperasi tidak boleh tergantung oleh siapapun di luar anggota koperasi sebagai pemilik. Oleh karena itu menguatkan partisipasi anggota adalah faktor penting dalam berkoperasi. Dilihat dari kebiasaan, koperasi dipahami sebagai alat untuk mencari bantuan dan sumbangan pemerintah. Sehingga orang mendirikan koperasi hanya bertujuan untuk mencari bantuan. Pada sudut pandang peradaban baru koperasi Indonesia, hal ini tidak boleh ada lagi. Koperasi adalah perusahaan yang setara dengan Perseroan Terbatas (PT) dan mampu menjadi besar karena lebih mudah mencari permodalan dari anggota yang jumlahnya besar dan captive market yang besar. Selain mandiri, koperasi harus punya karaker kuat sehingga bermartabat. Budaya berkoperasi harus berubah dari budaya minor dan budaya meminta menjadi mandiri, berkarakter dan bermartabat. Bukan hanya pengurus koperasi yang memiliki pandangan ini, tetapi anggota harus menjadi pribadi yang sejahtera ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dan spriritualnya” papar pria tinggi besar ini.
Baca juga : RAT Koperasi BMI Tahun Buku 2019, Koperasi BMI Tunjukkan Kinerja Cemerlang. https://klikbmi.com/rat-tahun-buku-2019-koperasi-bmi-tunjukkan-kinerja-cemerlang/
“Keempat, koperasi itu pemberdayaan. Koperasi bukan alat untuk beternak uang. Subjeknya adalah manusia dan objeknya adalah manusia. Uang hanya menjadi alat pemberdaya. Koperasi yang benar adalah koperasi yang memberdayakan anggota juga masyarakat. Kelima, koperasi itu peduli sesama. Koperasi yang benar – benar koperasi harus peduli dengan sesama, harus berjalan dengan semangat berbagi, tolong – menolong dan memberdayakan. Koperasi itu peduli sesama dan berjiwa sosial. Koperasi sebagai perusahaan memiliki tujuan ganda, koperasi tidak hanya sekedar mencari keuntungan tetapi memiliki sifat berbagi kepada sesama (anggota dan non anggota) yang merupakan cerminan dari sifar tolong – menolong. Koperasi juga memiliki fungsi untuk memberdayakan anggota dan non anggota dalam mewujudkan kesejahteraan yang mandiri dan bermartabat” papar Kamaruddin lagi.
Baca juga : Kamaruddin Ajak Mahasiswa Kembangkan Koperasi Syariah https://klikbmi.com/kuliah-umum-sekolah-vokasi-ipb-kamaruddin-ajak-mahasiswa-kembangkan-koperasi-syariah/
“Koperasi dengan peradaban baru menekankan pada model koperasi yang memberdayakan, khusus Koperasi BMI adalah koperasi kami yang memadukan model Grameen Bank dengan sistem koperasi untuk memberikan kesejahteraan anggota dan masyarakat pada umumnya untuk semangat pemerataan ekonomi yang berkeadilan” ujarnya menutup keterangannya.
Buku ketiga, serial Peradaban Baru Koperasi Indonesia setelah buku ini berjudul ZISWAF UNTUK PEMBERDAYAAN DAN SOSIAL, buku ini menjelaskan tentang pengelolaan Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf (Ziswaf) dan pemanfaatannya untuk berbagai kegiatan sosial koperasi. Sebagai pengelola Ziswaf Koperasi BMI telah melakukan beberapa hal dan pada tahun 2019 telah berhasil menjadi Nazir terbaik nasional. Hal ini tentu merupakan prestasi yang baik agar syiar pengelolaan wakaf atau Ziswaf secara umum akan bertambah baik. Setelah membaca buku Skim Pembiayaan Mikro Tata Sanitasi dan Mikro Tata Air nantikan buku ketiga pada buku serial Peradaban Baru Koperasi Indonesia berikutnya.
Kamaruddin lahir di Desa Bangkelang, Kecamatan Bantang Natal, Kabupaten Mandailing Natal, 2 Mei 1975. Jenjang pendidikan dasar ditempuh di SD 142674 Bangkelang (1982-1988), SMP Negeri Aek Nangli (1988-1991), SMA Negeri Muarasoma (1991-1994). Pada tahun 1994 masuk ke perguruan tinggi idamannya yaitu Institut Pertanian Bogor (Sekarang IPB University) melalui program Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) namun terkendala biaya dan akhirnya DO. Namun langkahnya tidak berhenti, ia melanjutkan kembali kuliah di IPB Bogor (1995-1997) mengambil program Diploma Jurusan Teknisi Medis Veteriner (TMV) Fakultas Kedokteran Hewan IPB.
Baca juga : Kamaruddin Mujahid Pemberdayaan Masyarakat. https://klikbmi.com/aslichan-burhan-ketua-umum-pinbuk-kamaruddin-batubara-adalah-mujahid-pemberdayaan-masyarakat/
Tahun 2019-2014 melanjutkan strata satu pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Nusa Bangsa Bogor. Selanjutnya 2019 menjadi lulusan terbaik pada Program Pascasarjana Universitas Ibnu Khaldun Bogor. Kiprahnya di dunia koperasi nasional sangat menonjol dan dianugerahi Lencana Bakti Koperasi Tahun 2017 yang disematkan oleh Menteri Koperasi dan UKM dan eksistensinya secara nasional diberikan lagi Anugerah Satyalancana Wira Karya dari Presiden Republik Indonesia.
Penggagas Model BMI Syariah ini terus berkarya. Ia menulis buku berseri Peradaban Baru Koperasi Indonesia. Buku seri pertama berjudul Model BMI Syariah, buku kedua berjudul Skim Pembiayaan Mikro Tata Sanitasi dan Mikro Tata Air. Buku berseri karya penulis ini bukan hanya bicara teori saja, tetapi praktek langsung yang dikerjakan oleh Koperasi BMI. Sebagai praktisi koperasi dan penggiat koperasi nasional, kiprahnya sebagai Ketua Pengurus dan Presiden Direktur Koperasi Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) dan Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia (Kopmen BMI) ingin memberikan literasi terkait praktek koperasi yang Indonesia. Praktek koperasi menuju pada peradaban baru koperasi Indonesia. (Sularto/Klikbmi)