PBMT MPD Cilacap Datangi Kopsyah BMI, Lakukan Studi Tiru Untuk Tingkatkan Kinerja Manajemen

BMI Corner

Klikbmi, Tangerang – Semangat berkoperasi terus dipupuk dengan berbagai ragam cara, hari ini (Selasa, 20/9) PBMT MPD Cilacap berkesempatan menegakkan prinsip kerjasama antar koperasi dalam ranah pendidikan perkoperasian. Hari ini PBMT MPD Cilacap melakukan studi tiru ke Kopsyah BMI.

Diwakili oleh Musliman, Ketua Umum PBMT MPD Cilacap ia mengatakan kedatangannya untuk belajar kepada Kopsyah BMI tentang pengembangan usaha yang telah dilaksanakan oleh Kopsyah BMI. “Kita jauh dari Cilacap, ingin belajar kepada Kopsyah BMI. Kita ingin belajar terutama  tentang  baitul mal dan juga tentang pengelolaan koperasi syariah secara umum” tegas Musliman memberikan sambutan.

Baca juga : https://klikbmi.com/ingin-kembangkan-layanan-bmt-al-azhar-masjid-agung-al-azhar-studi-banding-ke-koperasi-bmi/

Baca juga : https://klikbmi.com/enam-koperasi-aceh-siap-adopsi-model-bmi-syariah/

“Sebetulnya di MPD Cilacap ada 10 Kopsyah namun kita yang berangkat hari ini ada 9, kita berharap setelah pulang mendapatkan ilmu untuk diterapkan di koperasi kita masing-masing “ terangnya lagi.

Menutup sambutannya ia berharap kunjungan ini bermanfaat dunia akherat. “Insyaallah silaturahmi kali ini akan membawa manfaat bukan saja di dunia tetapi juga di akherat” pungkasnya.

Kamaruddin Batubara, Presiden Direktur Koperasi BMI Grup membuka dengan memperkenalkan diri lalu membuka wacana yang hadir dengan memberikan penjelasan koperasi harus siap dinilai oleh pemerintah dan lembaga yang kompeten. “Koperasi kita harus siap dinilai apakah kita koperasi sehat atau tidak. Kita juga harus siap dinilai oleh lembaga independen terkait dengan sehat dan tidak sehatnya koperasi kita.  Berkualitas atau tidaknya koperasi kita” ungkap Kambara yang juga Direktur Kopsyah BMI.

Kamaruddin Batubara, Presiden Direktur Koperasi BMI Grup Menyerahkan Buku Model BMI Syariah, Buku MTS & MTA Dan Buku Sejarah Kopi Rindoe Benteng Karya Kamaruddin Batubara Kepada Musliman, Ketua Umum PBMT MPD Cilacap

Pencetus Model BMI Syariah ini lalu menjelaskan dalil berkoperasi yang diilhami oleh kekuatan pemikiran Bung Hatta. “Bung Hatta katakan prinsip kekeluargaan sangat penting untuk dijalankan. Jika kita lihat dasar hukum koperasi dalam Al Quran kita bisa lihat prinsip gotong-royong yang ditekankan dalam QS Surat Al Maidah ayat 2” terangnya.

Suasana Studi Banding PBMT MPD Cilacap di Kopsyah BMI

Ia menekankan kemajuan koperasi ditopang oleh kesadaran anggota oleh karena itu anggota perlu dipahamkan bahwa anggota adalah pemilik, pengguna dan pengendali. Lalu memupuk komitmen bersama tentang modal bersama dengan gotong-royong, pasar bersama yang menjadi captive market, dan terus melakukan inovasi dengan tanpa henti melakukan pengembangan dari berbagai sisi.

Dengan Semangat Peserta Menyimak Materi Yang

Dengan tegas Kambara meyakinkan koperasi harus terus-menerus meningkatkan pengelolaan koperasi dengan manajemen profesional dan menjunjung tinggi prinsip membangun koperasi Indonesia. “Peradaban baru koperasi Indonesia yakni koperasi itu besar, koperasi harus dikelola profesional, koperasi wajib mandiri, berkarakter dan bermartabat. Koperasi adalah pemberdayaan dan koperasi itu peduli sesama” tandas Kambara selanjutnya.

Kambara melanjutkan penjelasan mengenai Kopsyah BMI. Kopsyah BMI merupakan koperasi primer anggota Koperasi Sekunder Benteng Madani Indonesia. “Kopsyah saat ini dengan asset Rp 1,1 T. Di sini simpanan pokok hanya Rp 10 ribu. simpanan wajib sekali saja Rp 5 ribu. Simpanan wajib kita gali dari anggota yang mengakses pembiayaan dan yang memberikan simpanan berjangka” ujar Kambara lagi.

“Model BMI syariah dijalankan dengan prinsip pemberdayaan dan ta’awun, kita berikan keuntungan dunia akherat. Kita menjalankan prinsip Al Baqarah ayat 282 dan 283. Kita jalankan pembiayaan tanpa agunan, kita harus yakin soal ini” tegasnya.

Ibu Ngadiyah Pengurus BMT BEST Bertanya Kepada Kamaruddin Batubara

Kambara juga meyakinkan pelaksanaan Al Baqarah ayat 280, bagi anggota yang pailit karena musibah dan syarat yang telah kita tentukan bisa diputihkan” tegasnya.

Ia juga menegaskan tentang pentingnya keberadaan manajer pemberdayaan dan manajer ZISWAF dalam pengembangan koperasi syariah.

Pria tinggi besar ini lalu menegaskan tentang Diagram Model BMI Syariah. Ia menerangkan tentang 5 Model BMI Syariah yakni 5 pilar 5 instrumen.

Baca juga : https://klikbmi.com/resensi-buku-model-bmi-syariah-buku-panduan-simpan-pinjam-dan-pembiayaan/

Kambara melanjutkan dengan memberikan penekanan bahwa potensi koperasi harus dioptimalkan. Potensi koperasi adalah potensi dari anggota, koperasi harus mampu mengoptimalkan segala kebutuhan anggota. Anggota yang berkebutuhan bangun rumah, pembiayaan bisa dari Kopsyah BMI. Bahan bagunan disiapkan oleh Kopmen BMI dan pembangunannya bisa dilakukan oleh Kopjas BMI.

Melanjutkan penjelasannya penerima Anugerah Satya Lancana Wira Karya dari presiden 2018 ini memberikan penjelasan mengenai berbagai kegiatan sosial dan pemberdayaan di Kopsyah BMI.

Lebih lengkap simak Podcast BMI : https://www.youtube.com/watch?v=Ix47x50DtR8

Ia menegaskan kiat sukses kegiatan sosial dan pemberdayaan di Kopsyah BMI. “Ada 4 hal yang bisa kita tingkatkan untuk suksesnya kegiatan sosial dan pemberdayaan di koperasi kita yakni ghirah syariah, dakwah muamalah, kebijakan pengurus dan membentuk tim pemberdayaan dan ZISWAF” tegasnya.

Lebih lanjut Kambara memberikan penjelasan tentang Kopmen BMI berikut BMI Point dan Digitalisasi koperasi. Lalu memberikan penjelasan tentang Kopjas BMI.

Mau tahu Kopmen BMI, Simak : https://klikbmi.com/wawancara-eksklusif-bersama-radius-usman-2021-kopmen-bmi-rebound-2022-optimis-melaju-kencang/

Mau tahu Kopjas BMI, Simak : https://klikbmi.com/wawancara-eksklusif-yayat-hidayatullah-optimisme-kopjas-bmi-dongkrak-bisnis-jasa-mampu-bangun-sirkuit-ekonomi/

Menutup penjelasannya Kambara menerangkan tentang pembangunan kawasan BMI yakni kawasan terpadu yang akan digunakan untuk kegiatan sosial, pemberdayaan dan bisnis. Kawasan BMI Center adalah pengembangan kawasan tercentral yang merupakan lokasi terpadu yang dikembangkan dari dana wakaf. Kawasan ini terdiri dari :

  1. Masjid
  2. BMI Tower
  3. Function hall
  4. BMI Hospital
  5. Kawasan komersial dan café
  6. Pusdiklat
  7. Wisma Pusdiklat
  8. Sekolah tahfidz
  9. Asrama tahfidz
  10. Dapur umum
  11. Galeri dan Pabrik bio ethanol

Kegiatan studi tiru berlangsung menarik dengan tanya jawab yang memberikan pencerahan kepada semua peserta yang hadir. (Sularto/Klikbmi)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *